Rehabilitasi narkoba merupakan salah satu upaya yang penting untuk dilakukan demi membantu seseorang agar bisa menghentikan kebiasaannya mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Anda tentu tahu bahwa seseorang yang terdampak NAPZA (Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif) tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga psikis. Oleh karena itu, program rehabilitasi narkoba umumnya juga meliputi konseling dan terapi sosial.
Ciri-ciri Orang yang Terdampak Narkoba
Seseorang yang terlibat dalam penggunaan narkoba biasanya akan menampakkan sejumlah gejala tertentu, terutama perubahan dalam segi fisik maupun perilaku. Ciri-ciri umum yang bisa Anda amati antara lain:
- Mata terlihat cekung, sayu, atau memerah dengan kondisi pupil yang tidak tampak seperti biasa (melebar atau justru menyempit)
- Wajah tampak pucat dengan bibir kehitaman
- Mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis
- Timbul masalah pada gigi
- Sering jatuh sakit
- Mengalami perubahan pola tidur, bisa jadi berupa insomnia (sulit tidur) atau justru tidur terus menerus
- Sering terlihat gelisah, tidak fokus dan sulit berkomunikasi
- Ada bekas suntikan atau sayatan di lengan atau bagian tubuh lainnya
Program-program yang Umum Dijalankan dalam Proses Rehabilitasi Narkoba
Seseorang yang kebetulan terdampak langsung atau memiliki anggota keluarga yang terlibat narkoba hendaknya jangan berkecil hati. Meski seringkali memang membutuhkan proses dan waktu yang panjang, hal ini bukanlah tak bisa teratasi.
Saat ini telah banyak didirikan tempat-tempat rehabilitasi yang dapat membantu proses pemulihan seseorang dari dampak narkoba. Jika sekiranya Anda memang membutuhkan bantuan tersebut, tak perlu malu untuk datang ke sana.
Umumnya, tenaga ahli yang bertugas di tempat itu akan terlebih dahulu melakukan screening untuk mengetahui kondisi orang yang perlu direhabilitasi. Selanjutnya, barulah mereka menyusun rencana terapi yang perlu dilaksanakan.
Ada beberapa jenis terapi atau perawatan yang umumnya tersedia di sebuah tempat rehabilitasi untuk orang yang terdampak narkoba, yaitu:
Perawatan Medis
Obat-obatan umumnya terbentuk dari gabungan zat kimia yang kerap kali dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi sembarangan. Apalagi, jenis obat terlarang seperti narkotika yang memiliki dosis tinggi.
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang ini dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi, bahkan merusak organ tubuh lainnya. Itulah sebabnya, seseorang yang terlibat penyalahgunaan narkoba umumnya perlu mendapat penanganan medis.
Selain untuk menghilangkan adiksi, perawatan tersebut juga dilakukan untuk memulihkan organ tubuh yang terdampak kerusakan. Bukan tidak mungkin, proses perawatan medis ini mengharuskan seseorang untuk melakukan rawat inap.
Konseling atau Terapi Psikologis
Tindakan penyalahgunaan narkoba biasanya bermula karena suatu alasan, mulai dari ada persoalan, butuh asupan energi tambahan sampai sekedar coba-coba. Agar tidak terulang kembali, penting untuk membereskan akar persoalan ini.
Proses ini umumnya melibatkan tenaga psikologis dan psikiater. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pula dilakukan pendekatan secara religi.
Terapi Sosial
Seseorang yang terlibat narkoba biasanya akan harus menanggung stigma tertentu dari masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan dukungan dan pengarahan agar dapat terjun kembali sebagai bagian dari warga masyarakat.
Pun, jangan sampai orang-orang yang sudah pulih ini kembali ke lingkungan pergaulan lama, yang mungkin dulu menjerumuskan mereka pada narkoba.
Dengan menjalani program rehabilitasi narkoba yang tepat di bawah pengawasan tenaga ahli, niscaya orang yang terdampak akan pulih kembali. Namun, adalah lebih baik bagi setiap orang untuk sebisa mungkin menghindari penyalahgunaan narkoba.